Juznia's Blog

Wisata Ilmiah Virtual di Perpustakaan

2 komentar
Teman teman ayo kita kupas kegiatan perpustakaan selama pandemi. Salah satu tulisan saya tentang kegiatan wisata virtual di perpustakaan telah dimuat di majalah Suara Guru edisi Januari-Februari 2022 hal. 30-31.

Wisata ilmiah Virtual di Perpustakaan

Wisata Ilmiah Virtual di Perpustakaan

majalah suara guru


Pandemi telah membawa perubahan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Peraturan Pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan gerakan pembatasan untuk keluar rumah. Pembatasan untuk beraktifitas di luar rumah membawa dampak bagi dunia pendidikan. Pada tanggal 24 Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid. Dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing –masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Guru dan siswa terus beradaptasi dengan kondisi pembelajaran daring. Pembelajaran memanfaatkan kemajuan teknologi dengan mengkombinasikan sumber-sumber belajar tatap muka dan yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler, saluran televisi, konferensi video, dan media elektronik lainnya.

Kombinasi pembelajaran ini dikenal dengan istilah blended learning. Menurut Krasnova (2014) dan Launer (2010) blended learning merupakan kombinasi antara pendidikan dan teknologi. Tujuan utama blended learning adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar dapat belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian saat akan melakukan pembelajaran daring. Proses pembelajaran daring membutuhkan perangkat pintar seperti android atau laptop yang memadai. Bagi siswa atau guru yang belum mempunyai perangkat sangat sulit untuk dapat menjalankan kegiatan belajar daring. Guru dan siswa juga harus terampil dalam menggunakan aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran daring. Selain perangkat, pembelajaran daring memerlukan koneksi internet yang cukup cepat dan stabil Hal ini akan cukup bermasalah bagi siswa yang memiliki akses internet kurang bagus. Sinyal kadang timbul tenggelam sehingga tidak lancar dalam pembelajaran.

Perlu waktu untuk adaptasi dengan sistem pembelajaran baru bagi siswa dan guru. Pembelajaran daring dilakukan menggunakan berbagai media yang ada seperti zoom meeting, google meet, google classroom, dan sebagainya. Mengaplikasikan pembelajaran daring dengan kombinasi pembelajaran klasikal memerlukan adaptasi latihan dalam keterampilan mengoperasikannya. Dalam proses pembelajaran daring perlu komunikasi dan kerjasama antara siswa guru dan orang tua atau wali murid. Masing masing siswa mempunyai latar belakang yang berbeda baik itu dari sisi fasilitas maupun background keluarga. Hal yang perlu diperhatikan adalah persamaan tujuan untuk motivasi dalam proses belajar.

Tantangan yang dihadapi oleh orang tua siswa adalah mendisiplinkan anak agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan sesuai jadwal. Terkadang ada guru yang sampai menelepon orang tua siswa untuk memberi peringatan tentang waktu belajar dan tugas yang harus diselesaikan. Bagi sebagian siswa, pembalajaran daring tergolong sulit dan susah untuk dipahami Untuk siswa SD terkadang perlu bimbingan juga dalam mengoperasikan aplikasi saat pembelajaran. Terkadang siswa lebih tertarik dengan game yang ada di handphone, laptop atau komputer, sehingga perlu juga pengawasan dari orang tua.

Tantangan dari pihak guru dalam pembelajaran daring, tidak tatap muka langsung, adalah memberikan materi pelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi serta mengemas materi sehingga mudah dipahami. Materi lebih banyak yang bersifat teori karena untuk praktik agak sulit untuk dilakukan. Interaksi antar guru dan siswa juga kurang terjalin. Berbeda sekali antara mengajar tatap muka dengan daring. Dalam tatap muka akan kelihatan siswa yang belum paham materi, dan akan ada tindakan untuk mengulang kembali atau menjelaskan lebih detail. Kondisi psikologis siswa saat belajar tatap muka juga kelihatan, apakah mereka jenuh atau bosan, apakah ada suara yang mengganggu selama pembelajaran di kelas, semua dapat diantisipasi oleh guru. Dalam pembelajaran daring guru susah untuk memonitor. Terkadang susah bagi guru untuk mengontrol kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kalau dalam pembelajaran kelas tatap muka, siswa yang membolos langsung kelihatan. Dengan pembelajaran daring susah untuk mengetahuinya. Ada nama dan foto di layar sudah menunjukkan kehadiran meskipun siswa tidak mengikuti sesi pembelajaran.

Untuk menambah pengetahuan guru dalam mengemas materi, Guru dapat mencari sumber materi dari perpustakaan. Wawasan guru perlu ditambah untuk memperkaya materi dengan cara mengeksplore semua sumber untuk bahan ajar baik itu dalam bentuk cetak maupun elektronis. Dalam masa pandemi , guru dapat mengikuti pelatihan pembuatan media ajar secara virtual. Pelatihan ini dapat menjadi tantangan bagi guru untuk kreatif membuat materi belajar yang menarik dan inovatif.

Dalam masa pembelajaran daring, siswa harus adaptasi dengan system baru. Selama ini siswa banyak memperoleh bimbingan langsung dari guru dalam proses belajar. Saat sitem daring, karakter kemandirian siswa sangat diperlukan. Menurut Davidson (2004), karakter kemandirian dibangun atas dasar "nilai-nilai kemauan" (willing values) seperti kemandirian, kesiapan diri, ketekunan, kerajinan, dan disiplin diri . Pada siswa harus ditumbuhkan pemahaman bahwa pandemi tidak berarti menyurutkan semangat belajar. Interaksi sosial antar siswa yang biasanya menumbuhkan suasana yang nyaman untuk belajar tidak dapat berlangsung. Siswa harus menjadi pembelajar seumur hidup dan adaptif dengan kondisi.Tidak sedikit siswa yang merasa jenuh karena harus melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah saja. Siswa juga cepat bosan dan mengantuk selama pembelajaran daring karena harus seharian berada di depan laptop, komputer atau handphone. Pembelajaran daring perlu inovasi supaya tidak menimbulkan kejenuhan.

Salah satu kegiatan yang dapat menjadi obat rasa bosan adalah mengikuti wisata ilmiah secara virtual. Salah satu kegiatan wisata ilmiah adalah mengunjungi perpustakaan secara virtual. Perpustakaan digital dan tour library online menjadi alternatif yang dapat dimanfaatkan siswa agar tetap merasa betah untuk tetap belajar sekolah dari rumah.

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), perpustakaan khusus di Kementerian Pertanian telah membuat inovasi layanan di masa pandemi. Pada masa sebelum pandemi, permohonan in formasi dapat dilakukan secara tatap muka atau pemustaka datang langsung ke perpustakaan. Pada masa pandemi perpustakaan tutup sementara dan pustakawan melakukan system kerja Work From Home (WFH). PUSTAKA semakin gencar memberikan layanan digital di masa pandemi. Sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial PUSTAKA terus meningkatkan minat literasi pada masyarakat dan juga siswa.

Untuk memberi variasi pada pembelajaran siswa, PUSTAKA telah menyediakan akses untuk siswa dan guru serta masyarakat umum menelusur berbagai informasi melalui perpustakaan digital. Kelebihan perpustakaan digital adalah tanpa batasan waktu untuk mengakses. Kelebihan lainnya, hemat kertas karena informasi atau file sudah tersimpan di laptop, handphone atau komputer. Siswa dan guru dapat mengakses informasi digital melalui layanan elektronik repository pertanian. Artikel lengkap informasi dapat diunduh di repository. PUSTAKA juga memberikan informasi dalam bentuk video yang dapat diunduh melalui web pustaka.setjen.pertanian.go.id. Pada masa pendemi ini banyak kegiatan yang dapat dilakukan di rumah misalnya kegiatan bercocok tanam atau berkebun serta kegiatan di bidang peternakan dan perikanan. Guru dapat mengaitkan kegiatan pertanian dan cinta lingkungan dalam materi pembelajaran. Bagi siswa atau guru yang ada di remote area bisa memanfaatkan handphone untuk menelusur informasi melalui aplikasi iTani. Cara akses iTani cukup dengan menginstal dari Google Playstore, buku-buku dapat dipinjam selama 3 hari di smartphone pemustaka.

Selama pandemi kegiatan siswa untuk wisata ditiadakan. PUSTAKA menyediakan wisata ilmiah virtual berupa Virtual Library Tour. Dengan adanya wisata virtual ini, siswa dari rumah dapat melakukannya. Cukup menyediakan ponsel, computer atau laptop serta jaringan internet. Selama ini, siswa berwisata mengunjungi tempat bersejarah atau sarana pendidikan untuk studi banding. Sebelum pandemi, PUSTAKA banyak menerima kunjungan dari sekolah sekolah. Mereka melakukan library tour untuk mengamati lebih dekat fasilitas dan kegiatan yang dilaksanakan di PUSTAKA. Kegiatan permainan edukatif, menonton film dan mendongeng menjadi daya tarik siswa untuk mengunjungi Kid’s Corner PUSTAKA. Library tour untuk melihat cara konservasi dan preservasi buku juga banyak peminatnya. PUSTAKA mempunyai sejarah panjang dari tahun 1842 dalam pengelolaan perpustakaan. Banyak buku kuno atau disebut juga buku antikuariat yang menjadi koleksi PUSTAKA. Buku ini perlu dirawat dengan cara pencucian, bleaching, penjilidan dan laminasi. Kegiatan wisata ilmiah atau Virtual Library Tour dapat diikuti secara langsung oleh siswa melalui zoom meeting. Siswa dapat berinteraksi dengan pustakawan selama acara berlangsung.

Untuk dapat melaksanakan Virtual Library Tour, guru dapat menghubungi PUSTAKA sebelumnya untuk menentukan jadwal dan materi. Beberapa sekolah yang sudah mengikuti Virtual Library Tour merasakan manfaatnya. Guru dan siswa menyatakan puas dan senang dengan wisata ilmiah PUSTAKA. Kegiatan ini menjadi pengganti outing class yang rutin dilakukan dan menjadi variasi dalam pembelajaran daring.

Juznia Andriani
Assalamualaikum teman teman . Salam literasi. Perkenalkan saya Juznia pustakawan di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Saya sangat menyukai dunia literasi, saya beranggapan dengan literasi akan dapat meningkatkan kualitas hidup. Hobi saya membaca dan menulis serta traveling. Dengan membaca akan menambah wawasan, dengan menulis akan berbagi pengalaman ditambah traveling akan menambah semangat atau energi baru untuk berkarya.

Related Posts

2 komentar

  1. Alhamdulillah ya, mba ada berkah di balik pandemi, org jd bisa banyak berkarya dari rumah. Thankyou for sharing.

    BalasHapus

Posting Komentar