Juznia's Blog

Kenalkan Anak Literasi Sejak Dini

Belajar Literasi Sejak Dini


Literasi kata itu sering kita dengar akhir akhir ini. Mulai dari siswa sekolah dan guru banyak memperbincangkan literasi dan banyak menyelenggarakan literasi. Namun apa sebenarnya literasi itu? Banyak orang berpendapat literasi itu melek huruf, ada yang berpendapat literasi itu senang membaca dan mendongeng.

Untuk level anak anak keterampilan literasi yang dapat diterapkan adalah membantu anak untuk belajar keterampilan mengenal huruf. Anak usia dini mempunyai minat yang besar untuk mengeksplore atau bermain. Kita dapat mengajak anak bermain sambil belajar. Perhatikan mood anak saat kita akan mulai bermain. Jangan memaksakan anak untuk ikut kegiatan ini bila anak sedang “bad mood” karena akan membawa dampak yang jelek dan anak merasa tertekan. Beberapa contoh yang mungkin bisa diterapkan untuk membantu minat baca anak usia dini adalah membuat kartu kartu yang berisi huruf dan suku kata untuk main tebak tebakan. Saat ini banyak karpet yang bertuliskan abjad abjad. Karpet ini bisa dipakai juga sebagai sarana permainan tebak huruf. Anak bisa mencocokkan abjad di kartu dengan abjad di karpet. Hal ini membantu anak untuk bergerak juga karena tidak monoton duduk terus. Bisa juga diselingi dengan permainan siapa yang paling cepat ambil kartu abjad dari tempatnya. Sekali kali kita pura pura mengalah agar anak merasa mereka telah mampu mengerjakan tugas dengan baik. Untuk memberi hiburan selingi pembelajaran ini dengan bernyanyi. Nyanyikan lagu yang berkaitan dengan huruf seperti yang sering kita dengar di sekolah TK. Bila berhasil menjawab anak dapat diberi hadiah baik itu berupa barang atau sekedar ciuman atau pelukan. Hadiah barang yang diberikan usahakan yang dapat menambah minat anak untuk membaca, bisa berupa buku atau permainan edukatif. Buku yang sesuai untuk anak usia dini adalah buku bergambar dengan sedikit bacaan.

Literasi dikenalkan pada anak usia dini secara bertahap. Bila anak sudah hafal dan paham tentang huruf pembelajaran dapat ditingkatkan dengan merangkai huruf tersebut menjadi kata. Mulailah dengan dua suku kata yang mudah. Usahakan ada campuran huruf vokal dan konsonan misalnya i-bu, sa-pi, ka-ki dan kata lainnya. Bila sudah menguasai 2 suku kata bisa ditingkatkan menjadi tiga atau lebih suku kata misalnya pe-pa-ya, ke-la-pa dan contoh kata lainnya. Untuk lebih mengingat jenis huruf dan melancarkan mengeja, kita dapat menuliskan semua benda yang ada di rumah dan ditempelkan di benda tersebut misalnya pintu, meja, kursi dan lain lain. Untuk tahap awal dapat memakai huruf kapital dalam penulisan. Pemotongan ejaan dibuat tepat seperti me-ja, kur-si, pin-tu. Biasakan anak dilatih untuk membaca huruf huruf yang tertempel. Dan ajak anak untuk memilih sendiri benda yang akan ditempeli dengan tulisan. Di sini secara tidak langsung melatih anak untuk menyuarakan pilihannya terhadap benda yang disukai. Usahakan anak terlibat langsung dalam memilih kertas, menulis dengan warna yang disukai. Anak yang suka menggambar bisa menuangkannya dalam tempelan tersebut. Hal ini mengajarkan pada anak konsep tentang makna atau arti suatu kata.

Untuk mengajarkan menulis pada anak perhatikan waktu yang tepat dan tidak boleh dipaksa. Bila ada waktu sambil ngobrol santai sekeluarga kita semua memegang pensil dan menulis. Anak biasanya tertarik dan ikut berpartisipasi. Beri anak kertas atau buku untuk kegiatan menulis. Agar lebih semangat bisa juga memakai pensil berwarna sebagai medianya. Kita orang tua bisa berpura pura menulis yang sederhana atau mungkin agak disalahkan agar anak tidak merasa`minder bila dia salah juga dalam menulis. Kegiatan ini mengajarkan pada anak untuk lebih teliti dalam menulis dan melakukan evaluasi mandiri. Anak jadi tahu kesalahan dan dapat mengoreksi kesalahannya.

Kegiatan literasi untuk pembelajaran membaca dapat juga dilaksanakan di luar rumah. Setiap pergi keluar rumah, kita dapat meminta anak untuk membaca semua yang ada di jalan, misalnya ada bis PUSAKA. Suruh anak mengeja dan anak akan senang bila berhasil membaca. Hal ini pernah diterapkan saya terapkan kepada anak. Alhasil di usia 5 tahun anak saya sudah lancar membaca dengan metode metode tersebut. Pada saat anak sudah dapat membaca, kita jangan lupa memberi oleh oleh berupa buku bacaan kepada anak. Banyak jenis bacaan yang dikenalkan, mulanya bacaan bergambar kemudian fiksi ringan. Kita usahakan memberi bacaan berseri sehingga ada keinginan dari dia untuk mendapat kelanjutan ceritanya. Untuk momen special , bingkisan berupa buku dapat menjadi pilihan di hari ulang tahun.
Juznia Andriani
Assalamualaikum teman teman . Salam literasi. Perkenalkan saya Juznia pustakawan di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Saya sangat menyukai dunia literasi, saya beranggapan dengan literasi akan dapat meningkatkan kualitas hidup. Hobi saya membaca dan menulis serta traveling. Dengan membaca akan menambah wawasan, dengan menulis akan berbagi pengalaman ditambah traveling akan menambah semangat atau energi baru untuk berkarya.

Related Posts

Posting Komentar